Minggu, 27 Februari 2011

NEPACIS FC for LPI

1.  Andre         (GK)    Kelas 8F
2.  Arib            (GK)    Kelas 7H
3.  Opik           (Lib)    Kelas 8F
4.  Alpi           (Stop)    Kelas 8F
5.  Tresna        (LB)     Kelas 7G
6.  Aji              (LB)     Kelas 8H
7.  Ali              (RB)     Kelas 8G 
8.  Riki            (RB)     Kelas 8F 
9.  Andri A     (DM)    Kelas 8H
10.Dodi          (DM)    Kelas 8E
11.Arif            (DM)    Kelas 7H
12.Arie           (CM)    Kelas 8F
13.Regi           (CM)    Kelas 8H
14.Ridwan      (CM)    Kelas 8H  
15.Nesta         (CM)    Kelas 7F  
16.Indra          (CM)    Kelas 8F
17.Fijar           (CM)    Kelas 8G
18.Yasin          (STR)   Kelas 8G
19.Fauji          (STR)   Kelas 8H 
20.Prana         (STR)   Kelas 8G
Catatan : Pemain yg sudah masuk Tim wajib mengikuti latihan setiap hari Jumat dan Minggu Kecuali Sakit.
               Jumat    : Latihan Fisik Jam 13.00 WIB Start dari Rumah Pak Doman.
               Minggu : Latihan Teknik Jam 13.00 WIB Tempat Lapang Sedekan.
               Bagi pemain yang tidak hadir dikarenakan sakit atau ijin harus ada pemberitahuan.                                  2 x tidak  latihan maka akan dicoret dan diganti dengan pemain lain.

Minggu, 20 Februari 2011

YA ALLAH, ALANGKAH BAHAGIANYA CALON SUAMIKU ITU...


Hudzaifah.org - Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.
"Wahai saudaraku Zahid? Selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah SAW menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah?" kata Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah?"
" Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawa ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
"Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia diberikan untukmu saudaraku."
Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?"
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong?"
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini? bukankah lebih baik disuruh masuk?"
"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau
supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah?.!" dan Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mauκΏ£ukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak."
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?"
Akhirnya Said berkata, "Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah."
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat firman Allah dalam Al-Qur'an surat 24 : 51. "Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 24:51)"
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada tara dan segera pamit pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
"Bagaimana Zahid?"
"Alhamdulillah diterima ya rasul," jawab Zahid.
"Sudah ada persiapan?"
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Ustman, dan Abdurrahman bin Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini?"
Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengerti?".
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "Wah kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus."
Para sahabat menasehatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?"
Zahid menjawab dengan tegas, "Itu tidak mungkin!"
Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, "Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. 9:24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.
Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah."
Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur'an surat 3 : 169-170 dan 2:154). "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (QS 3: 169-170).
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (QS. 2:154).
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfahpun berkata, "Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."

HIKMAH

Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjadi renungan buat kita bahwa, "Untuk Allah di atas segalanya, and die as syuhada." Jazakumullah.

Kamis, 17 Februari 2011

Nasihat Lukman Al-hakim Kepada Anaknya


Sedikit panduan buat muslimin dan muslimah mendidik anak-anak...dan sedikit panduan buat muslimin dan muslimah yang mahu menyandang gelaran anak solehah... "Wahai anakku! Aku sudah merasakan segala benda-benda yang pahit, tetapi aku belum pernah merasakan sesuatu yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan. "Wahai anakku! Apabila perutmu penuh dengan makanan (kenyang) maka akan matilah fikiran dan hikmah kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan menjadi malas untuk melakukan ibadah dan akan hilanglah kebersihan hati dan kehalusannya, di mana hati yang bersih itu hanya akan tercapai dengan kelazatan bermunajat (mngadap Allah) dan manfaat berxikir (ingat kepada Allah)" "Wahai anakku! Kalau sewaktu kecil engkau rajin belajar dengan tekun menuntut ilmu sebanyak-banyaknya, maka apabila kamu dewasa kelak kamu akan memetik buahnya dan kamu akan menikmatinya." "Wahai anakku! Kamu ikutlah ketika orang membawa jenazah, dan janganlah kamu mengikuti jamuan perkahwinan. Kerana jenazah itu dapat mengingatkan engkau akan kesudahan dari hidupmu di dunia yang fana ini. Sementara majlis perkahwinan akan membangkitkan nafsu berahimu dan ini akan membuat kamu merasa bahawa senang dengan kehidupan dunia." "Wahai anakku! aku sudah memikul batu-batu yang besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tetapi aku tidak pernah merasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya." "Wahai anakku! Aku sudah merasakan segala benda-benda yang pahit, tetapi aku belum pernah merasakan sesuatu yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan." "Wahai anakku! Aku sudah pernah mengalami penderitaan dan bermacam-macam kesusahan dan kepayahan, tetapi aku belum pernah mengalami penderitaan yang lebih susah dan lebih payah dari menanggung hutang." "Wahai anakku! Sepanjang hidupku, aku hanya dapat memilih 8 kalimah dari pusaka para nabi yang lalu, sabda mereka : ** Apabila engkau mengerjakan sembahyang dan beribadah kepada Allah, maka jagalah baik-baik fikiranmu. **Apabila engkau berada di rumah orang lain, hendaklah kamu menjaga matamu (pandangan matamu). **Apabila engkau berada di tengah-tengah majlis, hendaklah kamu menjaga lidahmu (perkataanmu). **Apabila engkau hadir dalam jamuan makan, hendaklah kamu menjaga perangaimu. **Ingatlah kepada Allah s.w.t. **Ingatlah akan mati. **Lupakanlah budi baikmu terhadap orang lain. **Lupakanlah semua kesalahan orang terhadap dirimu.

dikutip dari situs Umar Abdul Aziz
__________________
Setiap manusia meninggal, maka terputuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang senantiasa mendo’akannya. (Al-Hadist).

Seri Motivasi


SIKAP PENGHAMBAT PERUBAHAN


Tapi mau nggak mau, suka nggak suka, perubahan itu tetap diperlukan. Arus perubahan yang sangat cepat dan dampak perubahan yang sangat luas menyebabkan kita harus cerdik mengelola perubahan. Di bawah ini adalah beberapa sikap yang menghambat perubahan:
 
SATU    Takut berubah dan takut kehilangan
Ketidakpastian masa depan adalah suatu hal yang paling ditakutkan oleh banyak orang. Rata-rata mereka kuatir terhadap masalah yang belum mereka ketahui. Jika terjadi perubahan, sebagian mereka mengkhawatirkan akan terjadi kehilangan. Misalnya ketika perusahaan tengah merencanakan merger dengan perusahaan sejenis, banyak karyawan yang merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan akibat PHK. Karena itu perlu disampaikan kepada karyawan tentang dampak yang akan terjadi dan manfaat yang akan diperoleh apabila dilakukan perubahan. Karyawan juga perlu diberi gambaran mengenai akibat yang akan terjadi seandainya tidak dilakukan perubahan.
 D U A  Lamban untuk memulai
Sebagian orang selalu menunggu waktu yang tepat untuk berubah. Padahal perubahan itu sendiri terjadi sangat cepat dan tidak memberi kesempatan bagi mereka yang lamban dan banyak pertimbangan. Maka jika harus berubah, lakukan perubahan segera. Jika perubahan itu untuk menuju hal yang lebih baik, sudah sepatutnya disambut dengan sikap antusias dan positif.
 TIGA   Perencanaan yang buruk
Tak jarang, perubahan dilakukan tidak dengan rencana yang matang. Padahal perubahan tidak bisa hanya dengan 'asal berubah'. Semuanya memerlukan inisiatif perencanaan yang tersusun rapih.
EMPAT   Tidak melibatkan karyawan
Walaupun inisiatif dan rencana perubahan berasal dari 'pucuk manajemen' tetapi seluruh personil karyawan perlu dilibatkan. Adalah suatu kesahalan jika rencana perubahan hanya melibatkan para 'petinggi-petinggi' perusahaan. Dijamin rencana perubahan itu akan gagal tanpa keikutsertaan karyawan. Karena karyawan adalah pelaksana perubahan.
 
LIMA   Tidak menghargai pendukung perubahan
Arus perubahan perlu didukung oleh semua pihak yang terkait. Untuk itu, perlu diberikan penghargaan kepada mereka yang mendukung segala usaha perubahan. Sehingga mereka akan semakin termotivasi dan bersemangat mengikuti rencana perubahan itu. Jika tidak ada penghargaan semacam ini, perubahan akan berjalan sangat lambat atau gagal sama sekali.
 ENAM     Kurangnya komunikasi
Komunikasi adalah hal krusial dalam perubahan. Jangan sampai terjadi hambatan komunikasi dalam penyampaian perubahan. Dalam hal ini komunikasi jelas penting untuk membangun motivasi yang kuat dalam diri karyawan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan..
TUJUH  Lemahnya kepemimpinan
Seorang pimpinan perusahaan gagal memerankan posisinya sebagai sponsor perubahan ketika ia tidak dapat menjelaskan kepada karyawannya, mengapa dilakukan perubahan, untuk apa, kemana arah perubahan dan bagaimana cara untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Karena dalam hal ini pemimpinjuga bertindak sebagai 'sponsor' perubahan.
 DELAPAN  Melupakan budaya dan struktur organisasi
Budaya dan struktur organisasi perusahaan tidak boleh diabaikan dalam rencana perubahan. Telaah kembali apa dan bagaimana budaya serta struktur organisasi selama ini. Kalau bisa perubahan yang akan terjadi tidak akan mengacaukan budaya dan struktur organisasi selama ini.
Nah bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah Anda menyingkirkan penghambat-penghambat dalam perubahan? Jangan lupa, perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang terus melakukan inovasi, mencari formula baru dalam menjalankan bisnisnya, merubah strategi kompetisi, berani mempelopori produk baru, menciptakan pasar baru, dan menetapkan standar baru. Pada intinya mereka mampu mengendalikan dan memprediksi masa depannya dengan cara mengelola perubahan dengan tepat. Mereka berani untuk mulai berubah, di saat yang lain belum terpikirkan untuk berubah.

Rabu, 16 Februari 2011

CONTOH PROPOSAL PTK

CONTOH PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh : Maman Rusdiaman, S.Pd


I. JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA SISWA UNTUK MENGUNGKAPKAN MAKNA DALAM BENTUK ESEI PENDEK BERBENTUK PROCEDURE DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DI KELAS IX SMP NEGERI 4 CIAMIS.

II. BIDANG KAJIAN
Model Pembelajaran Bahasa Inggris

III. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan dan keharusan di era komunikasi dan globalisasi sekarang ini. Pelajaran Bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri, cerdas, terampil dan berkepribadian siap ikut serta dalam pembangunan nasional.
Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi empat kemampuan berbahasa yaitu : Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Semua itu harus didukung oleh unsur unsur bahasa lainnya yaitu : Kosa kata, Tata Bahasa, dan Pronuonciation sesuai dengan tema sebagai alat tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Dari ke empat keterampilan berbahasa tersebut diatas, pembelajaran keterampilan Membaca ( Reading) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kemampuan mengungkapkan dan merespon makna dalam bentuk esei pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pembelajaran mengungkapkan dan merespon makna dalam bentuk esei pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk procedure dan report telah penulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebut penulis menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indicator sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi makna gagasan dalam teks berbentuk procedure.
b. Mengidentifikasi berbagai informasi yang terdapat dalam teks berbentuk procedure.
Siswa disuruh membaca teks esei pendek berbentuk procedure kemudian mereka menterjemahkannya. Selanjutnya siswa mengidentifikasi dan mencari makna gagasan dan informasi yang terdapat dalam teks berbentuk procedure tersebut. Hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari hasil refleksi penulis diperoleh data bahwa selama proses pembelajaran siswa sangat pasif dan mengeluh serta munculnya rasa tidak percaya diri. Mereka sangat kesulitan mngerjakan tugas tugasnya. Jelas, pembelajaran ini sangat tidak epektif atau dengan kata lain pembelajaran tersebut tidak berhasil (Gagal). Uraian tersebut diatas merupakan kegagalan terhadap hasil dan proses belajar. Kegagalan tersebut merupakan masalah yang harus diatasi. Untuk mengatasi kegagalan pembelajaran tersebut diatas, penulis berusaha mencari solusi yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mencari satu teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Prinsip PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) harus dilaksanakan.
Guru bukan lagi merupakan sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter, tetapi Guru harus bisa menjadi seorang fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasi dan menggerakan siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan. Berdasarkan pengalaman penulis, penulis berhipotesis bahwa teknik belajar (teori belajar) Kontruktivisme sangatlah tepat kalau dipakai dalam pembelajaran ini. Penulis mencoba menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Oleh karena itu, penulis mencoba merencanakan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya meningkatkan kemampuan kosa kata siswa untuk mengungkapkan makna dalam bentuk esei pendek berbentuk procedure dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping di Kelas IX SMPN 4 Ciamis.

IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas maka penulis telah merumuskan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : “Apakah melalui Model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan kosa kata siswa dalam memahami dan merespon makna teks esei pendek berbentuk procedure di kelas IX SMP Negeri 4 Ciamis?”

V. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
1. Meningkatkan kemampuan kosa kata siswa dalam merespon makna teks esei pendek berbentuk procedure.
2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan.
3. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengungkapkan ide, gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baik lisan ataupun tulisan.





VI. MANFAAT HASIL PENELITIAN
A. Bagi Guru
1. Mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien, dan yang dapat melibatkan siswa secara aktif     dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi komunikatif mereka.
2. Membantu memperbaiki / meningkatkan proses dan hasil belajar mengajar.
3. Membantu meningkatkan kualitas profesionalisme guru sebagai pendidik.
4. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah yang merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat dari golongan IVa ke jenjang berikutnya.
5. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna mendapatkan tunjangan sertifikasi guru/pendidik.

B. Bagi Siswa
1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan merespon makna dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan dan tulisan secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari hari dalam teks berbentuk procedure.
2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar.
3. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berkomunikasi.
4. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi belajar Bahasa Inggris.
5. Meningkatkan keaktifan, kreatifitas, dan hasil belajar siswa yang lebih tinggi.

C. Bagi Sekolah
Melalui Model pembelajaran Mind Mapping membantu memperbaiki pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Ciamis,

VII. LANDASAN TEORI

A. Teks Procedure

Teks Procedure digunakan untuk memberikan petunjuk tentang langkah-langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu ( Otong Setiawan Djuhaeri, 2006 : 38 ). Teks Procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah dalam membuat suatu baran atau suatu aktifitas. Teks Procedure dikenal pula dengan istilah directory dan biasanya dalam pembentukannya menggunakan kalimat imperative ( Suruhan ). Teks ini umumnya memiliki generic structure ( susunan umum ): 1). Goal atau tujuan kegiatan. 2). Materials atau bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang / melakukan suatu aktifitas yang sifatnya opsional. 3). Steps atau Tahapan-tahapn proses pembuatan dan pelaksanaan aktifitas.

A. Contextual Teaching Learning ( CTL )

Setiap siswa mempunyai kemampuan berfikir yang berbeda-beda. Ketika siswa melihat suatu persoalan maka cara dan intensitas berfikir setiap siswa pun berbeda pula. Perbedaan perbedaan tersebut akibat dari perbedaan minat, kemampuan, kesenjangan, pengalaman, cara belajar, dan sebagainya ( Depdiknas, 2002 : 24 ). Perbedaan perbedaan tersebut akan berdampak pada proses dan hasil sebuah pembelajaran. Berbagai pendekatan, strategi dan model pembelajaran telah dikembangkan oleh para ahli untuk mengcover kemampuan berpikir siswa yang berbeda beda tersebut. Pendekatan yang paling sering digunakan di era KTSP adalah Contextual Teaching Learning ( CTL ) yang dikembangkan dalam model Cooperative Learning. Pendekatan CTL itu sendiri memiliki 7 elemen penting yaitu : Inquiri ( Inquiri ), Pertanyaan ( Questioning ), Kontruktifistik ( Kontruktifism ), Pemodelan ( Modeling ), Masyarakat Belajar ( Learning Community ), Penilaian Otentik ( Authentic Assestment ), dan Refleksi ( Reflektion ). Para ahli berpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di era pendidikan sekarang yang lebih menekankan pada kontektual, bermakna, dan menyenangkan. Blancard (2001) mengembangkan strategi pembelajaran kontektual dengan :
1. Menekankan pemecahan masalah.
2. Menyadari kebutuhan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagai konteks seperti rumah, masyarakat, dan pekerjaan.
3. Mengajarai siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sehingga menjadi siswa mandiri.
4. Mengaitkan pembelajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda.
5. Mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar bersama dan
6. Menerapkan penilaian autentik.
Penulis menyetujui bahwa pendekatan CTL sangat cocok untuk digunakan dan sesuai dengan KTSP, hanya saja tujuh pilar CTL ini dianggap terlalu berat untuk digunakan semua dalam pembelajaran di SMP Negeri 4 Ciamis khususnya kelas IX. Maka dari itu, penulis mendesain satu teknik pembelajaran yang lebih sedrhana tanpa mengurangi esensi dari CTL itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Model pembelajaran Mind Mapping.

B. Mind Mapping

Mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan pada pemetaan otak yaitu dengan cara menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali keluar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan dikota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan perdi dan dimana kita berada. Mind Mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyeusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa. Ada beberapa kelebihan apabila kita menggunakan model pembelajaran mind mapping antara lain : a). Cara ini cepat. b). Teknik ini dapat digunakan untuk mengorganisasi ide ide yang muncul dikepala anda. c). Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain. d). Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. (http://www.escaeva.com/tips-menulis/tips-fiksi/menulis-dengan-diagram-balon.html).

VIII. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
1. Subjek Penelitan
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 4 Ciamis berjumlah 40 Orang.
2. Tempat penelitian
SMP Negeri 4 Ciamis Kabupaten Ciamis
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian mulai perencananan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut mulai Januari s.d. April 2010 pada semester 2 tahun pelajaran 2009-2010.
4. Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari Siklus I dan Siklus II selama 3 bulan.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1998) yang mencakup kegiatan Perencanaan (planning), Tindakan (action), Observasi (observation), Refleksi (reflektion), dan Evaluasi (evaluation). Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru-guru SMP Negeri 4 Ciamis. Proses pembelajaran ini di teliti melaluiPenelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut :

SIKLUS ke-1

Tahap Perencanaan (planning), mencakup :
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah.
3. Merancang model pembelajaran klasikal.
4. Mendiskusikan model pembelajaran interaktif.
5. Menyiapkan instrumen (angket,pedoman,observasi,tes akhir).
6. Menyusun kelompok belajar peserta didik
7. Merencanankan tugas kelompok

Tahap Melakukan Tindakan (action), mencakup :
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan perencanaan.
2. Menerapkan model pembelajaran klasikal.
3. Melakukan pengamatan pada setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana.
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.
5. Mengantisipasi dengan mencari solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahapan-tahapan kegiatan.

Tahap Mengamati (observation), mencakup :
1. Melakukan diskusi dengan guru SMP Negeri 4 Ciamis dan Kepala Sekolah untuk rencana observasi.
2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran klasikal yang dilakukan guru di kelas IX.
3. Mencatat setiap perubahan dan kegiatan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran klasikal.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

Tahap Refleksi (reflection), mencakup :
1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran klasikal dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran klasikal.
4. Melakukan refleksi terhadap kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.

SIKLUS ke-2

Tahap Perencanaan (planning), mencakup :
1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
3. Merancang perbaikan berdsarkan refleksi siklus 1.

Tahap Melakukan Tindakan (action), mencakup :
1. Melakukan analisis pemecahan masalah.
2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Mind Mapping.

Tahap Mengamati (observation), mencakup :
1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran Mind Mapping.
2. Mencatat perubahan yang terjadi.
3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan umpan balik.
4. Menyusun rekomendasi.

Dari setiap kegiatan pada Siklus 1 dan Siklus 2, hasil yang diharapkan adalah agar 1). Peserta didik memiliki kemampuan dan kreatifitas serta selalu aktif terlibat dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. 2). Guru memiliki kemampuan merancang dan menerapkan model pembelajaran yang interaktif dengan kerja kelompok khusus pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan 3). Terjadi peningkatan prestasi anak didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Analisis data untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman dalam video photo. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari rancangan pembelajaran interaktif dan pemberian tugas kerja kelompok dolakukanj validasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk kreatifitas peserta didikdalam pembelajaran digunakan observasi dan angket dan untuk perolehan hasil belajar peserta didik digunakan deskripsi kuantitatif.

IX. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2009-2010, antara bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2009 dan rencana berlangsung selama 2 bulan secara berkesinambungan. Dengan agenda kegiatan sbb :

No. Tgl. Pertemuan                     Tahap Kegiatan                                                           Ket.

1. 3 Januari 2010                  Siklus 1 : Tahap Perencanaan                                    Data Video photo
                                                       ( Planing )
2. 10 Januari 2010        Tahap Melakukan Tindakan tiap-tiap pengamatan
                                                        (action)
3. 17 Januari 2010              Tahap Mengamati (observation)
4. 24 Januari 2010                 Tahap Refleksi (reflection)
5. 03 Pebruari 2010             Siklus 2 : Tahap Perencanaan
                                                       (planning)
6. 10 Pebruari 2010             Tahap Melakukan Tindakan
                                                        (action)
7. 17 Pebruari 2010           Tahap Mengamati (observation)
8. 24 Pebruari 2010               Tahap Refleksi (reflection)
9. 01 Maret 2010            Tahap Analisis Data dan Deskripsi
                                         Temuan sebagai bahan laporan
10. 7-14 Maret 2010              Menyusun Laporan PTK



XII. DAFTAR PUSTAKA

Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin:Deakin University.
Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendasmen Dirtendik: 2003.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen PMPPTK.
Suhardjono, et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:Dirjen Dikgu dan Tentis.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta.
Mulyana, Slamet. 2007. Penelitian Tindakan Kelas dalam Pengembangan Propesi Guru. Bandung:LPMP.

PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

A. Pendahuluan
     Rumusan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
      Salah salah satu ciri manusia berkualitas dalam rumusan UU No. 20 Tahun 2003 di atas adalah mereka yang tangguh iman dan takwanya serta memiliki akhlak mulia. Dengan demikian salah satu ciri kompetensi keluaran pendidikan nasional adalah ketangguhan dalam iman dan takwa serta memiliki akhlak mulia.
Menurut Tafsir (2002), bagi umat Islam, dan khususnya dalam pendidikan Islam, kompetensi iman dan takwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari kepentingannya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan Islam.
      Dalam pandangan Islam, kompetensi iman dan takwa (imtak) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), juga akhlak mulia diperlukan oleh manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.
       Jadi, dalam pandangan Islam, peran kekhalifahan manusia dapat direalisasikan melalui ti hal,yaitu:
1. Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2. Penguasaan ilmu dan pengetahuan dan teknologi
3. Akhlak mulia
       Dengan demikian, menurut Wahid (2007), dalam Islam tidak dikenal dikotomi antara imtak dan iptek, namun justru sebaliknya perlu keterpaduan antara keduanya, karena Alquran dan Assunah sesungguhnya tidak membedakan antara ilmu agama Islam dengan ilmu-ilmu umum. Yang ada dalam Alquran adalah ilmu. Pembagian adanya ilmu agama Islam dan ilmu umum merupakan hasil kesimpulan manusia yang mengidentifikasi ilmu berdasarkan sumber objek kajiannya.
        Ilmu-ilmu tersebut pada hakikatnya berasal dari Allah SWT, karena sumber ilmu tersebut berupa wahyu, alam jagat raya, manusia dengan perilakunya, alam pikiran, dan intuisi batin seluruhnya ciptaan Allah yang diberikan kepada manusia. Dengan demikian para ilmuwan dalam berbagai bidang keahlian tersebut sebenarnya bukanlah pencipta ilmu, tapi penemu ilmu, penciptanya adalah Tuhan. Atas dasar paradigma tersebut, seluruh ilmu hanya dapat dibedakan dalam nama dan istilahnya, sedangkan hakikat dan substansi ilmu tersebut sebenarnya satu dan berasal dari Tuhan. Atas dasar pandangan ini, maka tidak ada dikotomi yang mengistimewakan antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya.
        Dikotomi antara ilmu agama Islam dengan ilmu umum pun terjadi dalam dunia pendidikan. Pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dianggap sebagai representasi ilmu agama Islam, sedangkan pelajaran-pelajaran lainnya dianggap sebagai ilmu-ilmu umum. Akibat dari itu semua adalah adanya beban yang sangat berat bagi guru yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam, yaitu seolah-olah sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan doktrin agama.
         Berkaitan dengan pengembangan imtak dan akhlak mulia maka yang perlu dikaji lebih lanjut ialah peran pendidikan agama, sebagaimana dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan keagamaan merupakan salah satu bahan kajian dalam semua kurikulum pada semua jenjang pendidikan, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan Agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik bersama dengan Pendidikan Kewarganegaraan dan yang lainnya.
         Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Agama, khususnya Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah mata pelajaran adalah bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama Islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak mulia. Dengan demikian materi pendidikan agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupannya senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada, dan dalam posisi apapun mereka bekerja. Maka saat ini yang mendesak adalah bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan oleh para guru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran agamanya, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya.
          Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah dengan Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL). Sehubungan dengan hal tersebut maka makalah ini akan membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sebagai salah satu alternatif model dalam pengembangan pembelajaran PAI di sekolah.
B. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran PAI
           Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, penguasaan guru akan materi dan pemahaman mereka dalam memilih metode yang tepat untuk materi tersebut akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang saat ini dianggap tepat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah melalui pendekatan kontekstual.
          Salah satu unsur terpenting dalam penerapan pendekatan kontekstual adalah pemahaman guru untuk menerapkan strategi pembelajaran kontekstual di dalam kelas. Akan tetapi, fenomena yang ada menunjukkan sedikitnya pemahaman guru-guru PAI mengenai strategi ini. Oleh karena itu diperlukan suatu model pengajaran dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang mudah dipahami dan diterapkan oleh para guru Pendidikan Agama Islam di dalam kelas secara sederhana.
           Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok (Badruzaman, 2006).
Jawahir (2005) mengemukakan bahwa guru PAI dapat menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: a) memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa; b) lebih mengaktifkan siswa dan guru; c) mendorong berkembangnya kemampuan baru; d) menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat.
           Melalui pembelajaran ini, siswa menjadi lebih responsif dalam menggunakan pengetahuan dan ketrampilan di kehidupan nyata sehingga memiliki motivasi tinggi untuk belajar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan para guru Pendidikan Agama Islam dalam mengimplementasikan pendekatan kontekstual, menurut Humaidi (2006) adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Berbasis Masalah
          Langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah mengobservasi suatu fenomena, misalnya : a) menyuruh siswa untuk menonton VCD tentang kejadian manusia, rahasia Ilahi, Takdir Ilahi, tentang Alam Akhirat, azab Ilahi , dan sebagainya; b) menyuruh siswa untuk melaksanakan shaum pada hari senin dan kamis, membayar zakat ke BAZ, mengikuti sholat berjamaah di masjid, mengikuti ibadah qurban, menyantuni fakir miskin
            Langkah kedua yang dilakukan oleh guru adalah memerintahkan siswa untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul, misalnya: a) setelah menonton VCD atau mendengarkan kisah-kisah Al Qur`an, siswa diharuskan membuat catatan tentang pengalaman yang mereka alami, melalui diskusi dengan teman-temannya; b) setelah mengamati dan melakukan aktivitas keagamaan siswa diwajibkan untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul serta mereka dapat mengungkapkan perasaannya kemudian mendiskusikan dengan teman sekelasnya.
            Langkah ketiga tugas guru Pendidikan Agama Islam adalah merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang ada.
            Langkah keempat guru diharapkan mampu untuk memotivasi siswa agar mereka berani bertanya, membuktikan asumsi dan mendengarkan pendapat yang berbeda dengan mereka.
2. Memanfaatkan Lingkungan Siswa untuk Memperoleh Pengalaman Belajar
           Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan konteks lingkungan siswa, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penugasan kepada siswa di luar kelas. Misalnya mengikuti sholat berjamaah, mengikuti sholat jum`at, mengikuti kegiatan ibadah qurban dan berkunjung ke pesantren untuk mewawancarai santri atau ustadz yang berada di pesantren tersebut. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan yang mereka lakukan mengenai materi yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
3. Memberikan Aktivitas Kelompok
            Di dalam kelas guru PAI diharapkan dapat melakukan proses pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok belajar. Siswa di bagi kedalam beberapa kelompok yang heterogen. Aktivitas pembelajaran kelompok dapat memperluas perspektif dan dapat membangun kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang lain. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam mempraktekan metode ini adalah: 1) Mendatangkan ahli ke kelas, misalnya Tokoh Agama, Santri atau Ulama dari pesantren, 2) Bekerja dengan kelas sederajat, 3) Bekerja dengan kelas yang ada di atasnya.

4. Membuat Aktivitas Belajar Mandiri
            Melalui aktivitas ini, peserta didik mampu mencari, menganalisis dan menggunakan informasi sendiri dengan sedikit bantuan atau bahkan tanpa bantuan guru. Supaya dapat melakukannya, siswa harus lebih memperhatikan bagaimana mereka memproses informasi, menerapkan strategi pemecahan masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Pengalaman pembelajaran kontekstual harus mengikuti uji-coba terlebih dahulu; menyediakan waktu yang cukup, dan menyusun refleksi; serta berusaha tanpa meminta bantuan guru supaya dapat melakukan proses pembelajaran secara mandiri (independent learning).
5. Menyusun Refleksi
            Dalam melakukan refleksi, misalnya ketika pelajaran berakhir siswa merenungkan kembali pengalaman yang baru mereka peroleh dari pelajaran tentang sholat berjama`ah, puasa senin-kamis, membayar zakat, menyantuni fakir miskin, dan seterusnya. Melalui perenungan ini, siswa dapat lebih menemukan kesadaran dalam dirinya sendiri tentang makna ibadah yang mereka lakukan dalam hubungan mereka sebagai hamba Allah dan dalam hubungan mereka sebagai makhluk sosial.

C. Penutup
             Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran PAI sebagai alternatif model dalam pengembangan pembelajaran PAI di sekolah, sesungguhnya merupakan upaya untuk lebih meningkatkan peran pendidikan agama di sekolah dalam rangka membentuk peserta didik yang berkualitas. Letak pentingnya penerapan pendekatan kontekstual sebagai dalam pembelajaran PAI didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:
              Pertama, Mata pelajaran PAI merupakan salah satu mata pelajaran pokok dari sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik serta memiliki akhlak mulia dalam kehidupannya sehari-hari. Sejauh ini para guru berpandangan bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang harus dihapal, sehingga pelajaran PAI cukup disampaikan dengan ceramah sehingga pembelajaran di kelas selalu berpusat pada guru. Dengan pendekatan kontekstual diharapkan siswa bukan sekedar objek akan tetapi mampu berperan sebagai subjek, dengan dorongan dari guru mereka diharapkan mampu mengkonstruksi pelajaran dalam benak mereka sendiri, jadi siswa tidak hanya sekedar menghapalkan fakta-fakta, akan tetapi mereka dituntut untuk mengalami dan akhirnya menjadi tertarik untuk menerapkannya.
              Kedua, Melalui pendekatan kontekstual diharapkan siswa dibawa ke dalam nuansa pembelajaran yang di dalamnya dapat memberi pengalaman yang berarti melalui proses pembelajaran yang berbasis masalah, penemuan (inquiri), independent learning, learning community, proses refleksi , pemodelan sehingga dari proses tersebut diharapkan mereka dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
              Ketiga, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan tuntutan kurikulum 2006 harus memenuhi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut harus dikembangkan secara terpadu dalam setiap bidang kajian agama, seperti akidah, syariah dan akhlak. Melalui pendekatan kontekstual yang dibangun dengan berbagai macam metode, guru Agama Islam dapat memilih bagian mana yang cocok untuk aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.
              Melalui penerapan model ini, diharapkan dapat membantu para guru agama dalam mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia yang benar-benar mempunyai kualitas keberagamaan yang kuat yang dihiasi dengan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Badruzaman, Ahmad. 2006. Strategi dan Pendekatan dalam Pembelajaran. Ar Ruuz, Yogyakarta.
Humaidi, M.K. 2006. Model-Model Pembelajaran Kreatif. Rosdakarya, Bandung.
Jawahir, Mochamad. 2005. Teknik dan Strategi Pembelajaran. Cendekia Press, Bandung.
Tafsir, Ahmad. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Rosdakarya, Bandung.
Wahid, Abdul. 2007. Pengajaran Terpadu PAI dengan Pelajaran Umum. Pikiran Rakyat 1 Mei 2007 kolom Forum Guru.

Minggu, 13 Februari 2011

NEPACIS FC for LPI

1.  Andre         (GK)    Kelas 8F
2.  Ryan Dado (GK)    Kelas 7H
3.  Opik           (Lib)    Kelas 8F
4.  Alpi           (Stop)    Kelas 8F
5.  Tresna        (LB)     Kelas 7G
6.  Aji              (LB)     Kelas 8H
7.  Ali              (RB)     Kelas 8G 
8.  Riki            (RB)     Kelas 8F 
9.  Andri A     (DM)    Kelas 8H
10.Dodi          (DM)    Kelas 8E
11.Arif            (DM)    Kelas 7H
12.Arie           (CM)    Kelas 8F
13.Regi           (CM)    Kelas 8H
14.Ridwan      (CM)    Kelas 8H  
15.Nesta         (CM)    Kelas 7F  
16.Indra          (CM)    Kelas 8F
17.Fijar           (CM)    Kelas 8G
18.Yasin          (STR)   Kelas 8G
19.Fauji          (STR)   Kelas 8H 
20.Prana         (STR)   Kelas 8G
Catatan : Pemain yg sudah masuk Tim wajib mengikuti latihan setiap hari Jumat dan Minggu Kecuali Sakit.
               Jumat    : Latihan Fisik Jam 13.00 WIB Start dari Rumah Pak Doman.
               Minggu : Latihan Teknik Jam 13.00 WIB Tempat Lapang Sedekan.
               Bagi pemain yang tidak hadir dikarenakan sakit atau ijin harus ada pemberitahuan, kalau 2x
               tidak  latihan maka akan dicoret dan diganti dengan pemain lain.

Sabtu, 12 Februari 2011

English Song

My Garden
by MR

Look at my garden
and then my flower grow
I have a red one
and then the one as well
almost everyday
I water all of them
Roses and jusmine
All are in great wonder


Learning English
by Ali

It's so fun learning english
we can practice everyday
It's so fun learning english
we can practice every day
Good morning..mom?
Good morning..dad?
Good morning..everybody?
How are you..mom?
How are you..dad?
How are you..Everybody?


Climb to the top Mountain
by MR


Climb..climb..to the top mountain
Very..very..very..high
Climb..climb..climb..to the top mountain
very..very..very..high
Left..Right.. I always see
There are many cemara
Left..Right.. I always see
There are many Strawbery


One and One
by MR


One and one I love my mother
Two and two I love my father,too
Three and three I love brother sister
One and two and three I love everybody


Present Countinuous
by MR

My brother is writing a letter
My sister is reading a newspaper
My father and my mother are discussing the matter
They are talking each other to their daughter
My uncle is watering the garden
My aunt is cooking in the kitchen
My daughter and my son are doing the lesson
They are practicing English Conversation

Happy
by MR

If you feel happy please you
clap your hand
If you feel happy please you
clap your hand
If you feel very happy
If you feel very happy
Please you have to clap your hand

Jumat, 11 Februari 2011

English Songs


HOW DO I REALLY LOVE YOU
( BETAPA AKU MENCINTAIMU )
By Vagetos
Don’t you know how do I really love you
With everything inside of me
Don’t you know how do I really like you
More and more that what do you know
I will try to make you happy so long
Every time when you’re beside me
As like what I have promised you before
I will ever make a lie
Reff
I will always be so close to your heart
I will always be together forever
You must try to know
That I really love to you more and more



THE RISING OF LIGHT
( SEBERKAS CAHAYA )
By Letto
I remember my heart
That spreads out with my dream
Where you are gonna be my love
My lovely traveling
That you have reached your self
Give me the power in my heart
Do you remember with something
The morning fog that so simple
Which always follow you
Before the rising light
Reff
Do you remember to the wind
Which aspirating so closes
That you will cares you intimate


VERSES OF LOVE
( AYAT-AYAT CINTA )
By Rossa / Melly Goeslow
The Wind hissing an empty desert
As Infertile as my heart thinking
As the story between my love
That difficult love
When my belief will come to your side
Affection is only the love
Sacrifice of love which so great
I will entrust it
Reff
Forgive me if I am not so perfect
The love is impossible to depend
The verses of love will tell the story
Of my love just for you